Apa yang memnuat seorang psikolog pendidikan percaya bahwa memberikan pekerjaan rumah bagi murid SD tidak efektif ?
karena, pekerjaan rumah dapat membuat seorang murid SD terlalu fokus pada materi pelajaran, tidak cukup untuk mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, memeperkuat ketekenun dan bertanggung jawab.
mereka percaya bahwa pekerjaan rumah harusnya dapat lebih banyak memberikan kesempatan dan kewajiban bagi murid untuk mengemban tanggug jawab. mereka berpendapat agar seorang guru harus memberikan informasi kepada orang tua murid untuk dapat ikut andil membimbing anaknya dalam mengerjakan pekerjaan rumah, menentukan tujuan, mengelola waktu, mengontrol emosi, dan mengecek pekerjaan rumahnya. seoarang guru dan orang tua dapat menggunakan pekerjaan rumah untuk membantu anak menentukan tujuan serta kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.
Cooper (1989;Cooper & valentine, 2001) menemukan bahwa :
- pemberian pekerjaan rumah memberi efek lebih positif jika diberikan pada jangka waktu tertentu, dibanding diberikan sekaligus dalam satu waktu.
- pekerjaan rumah memberi efek lebih besar pada pelajaran matematika, membaca dan bahasa dibanding pelajaran sains (IPA) dan pengetahuan sosial (IPS).
- bagi murid SMA, optimalnya satu atau dua jam pekerjaan rumah semalam. namun akan banyak mendapat keuntungan jika mau belajar lebih dari dua jam untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
pada ulasan sebuah riset terhadap keterlibatan orang tua dalam pekerjaan rumah, disimpulkan bahwa banyak orang tua yang ingin mengetahui tujuan seorang guru memberikan pekerjaan rumah serta saran dari guru sebagai strategi untuk membantu anak mereka dalam belajar dan menjadi sukses.
Daftar Pustaka :
John W. Santrock, psikologi pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar