Minggu, 13 April 2014

Tugas Wawancara Individu M.K. Paedagogi



BAB I
PENDAHULUAN

Selain kehadiran peserata didik faktor penting dalam proses belajar mengajar adalah guru. Dunia pendidikan tidak lepas dari kehadiran sosok seorang guru. Guru sebagai individu yang memberikan pengajaran kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, sangat berperan besar dalam mentransmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang belum diketahui peserta didik dan yang harus diketahui oleh peserta didik. Seorang guru memiliki cara yang berbeda serta menggunakan media tertentu dalam mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik.
Tidak mudah untuk menjadi seorang guru, karena seorang guru juga dituntut agar bisa kreatif dalam menyampaikan bahan ajar sehingga dapat menarik perhatian para peserta didik. Oleh sebab itu dikatakan bahwa pekerjaan seorang guru adalah pekerjaan yang mulia, karena berkat pengorbanan dan jasa-jasa guru, guru telah membekali dan mempersiapkan generasi mendatang yang lebih baik dengan pengetahuan yang mereka miliki.
Proses belajar mengajar akan menjadi efektif ketika ada interaksi antara guru dan peserta didik. Guru memberikan dan siswa menerima bantuan dan bimbingan. Peserta didik/siswa adalah mereka yang menerima dan mengikuti disiplin yang ditentukan oleh guru untuk pengembangan pikirannya. Namun bukan berarti bahwa siswa harus pasif dan tunduk kepada otoritas yang sewenang-wenang dari guru. Proses pembelajaran yang berlangsung bisa di dapat dimana saja tidak terbatas pada pendidikan formal, namun melalui jalur pendidikan nonformal pun seseorang bisa belajar dan mendapatkan informasi baru.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin mengetahui. Pandangan guru tentang pendidikan, motivasinya, sudut pandang sebagai guru dalam melihat peserta didik, filosofi dalam mengajar, dan pendekatan guru dalam mengajar.



BAB II
HASIL WAWANCARA

A.    Identitas Guru
Inisial                          : RV
Jenis Kelamin              : Perempuan
Status                          : Guru Privat
Lama Mengajar           : 6 tahun

B.     Hasil Wawancara
Wawancara diawali dengan memperkenalkan diri saya dan meminta persetujuan nara sumber untuk bersedia di wawancarai. Wawancara berlangsung selama 30 menit
·         Pandangan pendidikan menurut saya, pendidikan saat ini sudah semakin maju. Namun saya rasa kurikulum untuk pendidikan saat ini jadi lebih semakin sulit. Misalnya saja dalam pelajaran matematika, kalau dulu matematika tidak sesulit seperti sekarang. Seperti materi matematika mengenai aljabar kalau dulu di ajarkan saat SMP kelas 2 atau kelas 3, tapi kalau sekarang SMP kelas satu sudah ada. Sedangkan kalau mengenai bahasa inggris atau pun mandarin yang saya ajarkan sampai saat ini saya rasa semakin banyak orang yang berminat untuk mempelajari. Semakin banyak orang yang antusias untuk mau belajar bahasa inggris. Dari yang mungkin mereka hanya bergabung atas kemauan orang tua, namun lama kelamaan mereka menjadi menikmatinya. Dengan alasan awal karena disuruh orang tua, namun sekarang mereka mengatakan bahwa mereka datang karena mereka ingin belajar bahasa inggris. Dan juga dikarenakan kedua bahasa ini merupakan bahasa internasional jadi saya rasa pendidikan di bidang bahasa inggris ataupun mandarin semakin baik
·         Motivasi yang mendasari saya menjadi guru. Berawal dari waktu SMA dulu beberapa teman saya sudah mulai mengajar les, mereka mengatakan ada yang juga telah membiayai uang sekolahnya sendiri, uang les nya sendiri. Saya berpikir kok sudah mulai mandiri. Dari situ saya mulai termotivasi untuk mencari pekerjaan juga. Pertama kali mendapat gaji walaupun kecil, namun ada kepuasan tersendiri karena bisa menghasilkan uang dari kerja keras saya sendiri, bisa dikatakan awalnya dengan alasan kemandirian dalam finansial. Namun lama-kelamaan ketertarikan saya dalam mengajar bukan lagi hanya didasarkan pada kemandirian dalam finansial saja, tetapi karena saya mulai menyukainya. Mengajarkan anak yang awalnya tidak tahu apa-apa hingga menjadi tahu, merupakan suatu kepuasan bagi saya menjadi seorang guru
·         Sudut pandang saya dalam melihat peserta didik. Kalau menurut saya, sampai saat ini saya mengajar sehubungan dengan daya tangkap anak menerima pembelajaran saat ini tidak terlalu sulit. Kalaupun ada yang sedikit lambat menangkap pembelajaran kita coba untuk ulang-ulangi mereka juga sudah bisa. Namun permasalahan pada murid kebanyakan adalah anak sekarang suka melawan. Jadi, ketika kita mengatakan A mereka akan mengatakan B, suka mencari-cari alasan seperti itu. Namun, balik lagi bahwa tidak semua anak sama. Misalnya saja seperti salah satu dari peserta didik saya, dia mengatakan bahwa papa nya yang menyuruhnya untuk kursus, namun ketika berada di tempat kursus dia malah terlihat antusias dan menyukai pembelajaran yang disampaikan, terlihat dengan anak tersebut cepat dan tanggap dalam menjawab ketika di beri pertanyaan
·         Filosofi dalam mengajar. Bagi saya yang paling penting ketika anak mau belajar jangan diberikan beban yang terlalu besar. Biarkan anak menjalankannya sendiri, karena pada akhirnya anak akan paham dengan tuntutan tugasnya dan akan mulai bertanggung jawab
·         Pendekatan dalam mengajar yang saya lakukan, biasanya saya menggabungkan dua metode student centered approach dan teacher centered approach. Awal bertemu dengan murid biasanya saya akan melakukan pendekatan terlebih dahulu seperti bertanya tentang apa yang disukainya di sekolah, kemudian apa makanan kesukaannya. Nah, karena di tempat kursus muridnya tidak terlalu banyak, jadi saya bisa dengan mudah berinteraksi satu-persatu dengan murid. Ada kalanya ketika saya menjelaskan ada murid yang melihat kesana kemari/ tidak fokus atau berbicara, biasanya akan saya tegur. Menegur juga dengan cara yang halus seperti hanya dengan memanggil namanya, kemudian dia lihat sebentar anak tersebut biasanya langsung paham, guru sedang marah. Kemudian kalau biasanya dalam mengerjakan tugas atau suatu aktifitas, seperti bermain biasanya yang berkaitan dengan yang di ajarkan. Sehingga melalui bermain tersebut akan membuat mereka untuk memikirkan sendiri permasalahan apa yang muncul dari suatu cerita dan bagaiman menyelesaikannya, ataupun meminta mereka untuk bisa kreatif. Terkadang ketika mereka sudah mulai tidak fokus saya akan mencoba memikirkan hal lain yang bisa menarik perhatian mereka kembali misalnya seperti, menunjukkan gambar-gambar menarik yang penuh dengan warna, sehingga tidak lama kemudian mereka akan berkumpul dan mengerumuni saya untuk melihat apa yang menarik tersebut

BAB III
PEMBAHASAN

Setelah melakukan wawancara, saya akan mencoba untuk membahas dan menganalisisnya dengan menggunakan teori paedagogi.
Setiap tahun rencana pendidikan di Indonesia adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang bermutu dihasilkan dari para pendidikan yang juga bermutu, seperti kualifikasi standar, professional dan berdedikasi tinggi, sehingga kedepannya akan menghasilkan SDM yang handal.
Di dalam kegiatan pembelajaran menuntut guru yang baik. Berbeda guru, berbeda pula karakter dan gayanya. Suatu pembelajaran yang sukses bertumpu pada karakter guru serta pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan mengenai pendekatan seperti apa yang digunakan dalam mengajar yaitu dengan metode student centered approach dan teacher centered approach. Dikatakan bahwa seorang guru yang cerdas memiliki tiga karakteristik, salah satu diantaranya adalah kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik. Pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada guru melainkan juga pada peserta didik dapat membentuk komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik. Guru yang baik merupakan pendengar yang kompulsif, guru tidak mengejek atau meremehkan siswanya. Seorang guru tersebut tidak hanya harus mampu melihat apa yang terjadi di kelas, melainkan juga perlu mengetahui apa yang harus dilakukan tentang apa yang dilihat. Seperti dalam hasil wawancara, ketika guru melihat peserta didik sudah mulai tidak fokus, dia menggunakan strategi lain untuk dapat menarik kembali perhatian para siswanya. Guru harus mampu berpikir lebih jelas mengenai kegiatan mengajar itu sendiri. Oleh karena itu guru yang efektif menggunakan strategi pembelajaran yang efektif pula. Seorang guru bisa menggunakan gaya atau pendekatan apa saja kepada peserta didik, asalkan dengan cara itu dia mampu membuat standard dan perilaku mengajar yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan mudah dan benar.
Semua guru harus menjadi guru yang baik. Seperti dalam hasil wawancara saya mengatakan bahwa ada anak yang dapat menangkap pelajaran dengan cepat, namun ada juga yang lambat tetapi dengan di ulang-ulang akhirnya anak juga akan paham. Dari sini dapat kita lihat bahwa kesabaran dalam mengajar adalah salah satu dari kualitas guru yang baik. Guru bersedia terus menjelaskan, menunggu sampai siswa nya dapat memahami pelajaran yang disampaikan. Kemudian terdapat juga keyakinan diri. Guru yang baik tetap memiliki kepercayaan diri untuk mengajar walaupun terkadang merasakan kemunduran, karena terkadang ada saja peserta didik yang bersikap kurang menyenangkan. Kemudian guru yang baik, teguh dalam memberikan dorongan. Ketika peserta didik terlihat mulai bermalasan, guru mendorong siswa untuk kembali bersemangat dan berprestasi serta memberikan keyakinan besar kepada mereka bahwa mereka pasti bisa memahami pelajaran dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara. Motivasi menjadi guru, yang berawal dari ikut-ikutan teman ingin bisa menghasilkan uang sampai akhirnya menganggap profesi sebagai guru tidak hanya sebatas dapat mengahasilkan uang namun juga menjadi sesuatu yang menyenangkan karena dapat mengajarkan / memberikan informasi baru kepada peserta didik. Karena seperti dikatakan bahwa seorang guru harus mampu untuk menyampaikan pelajaran dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pserta didiknya.


BAB IV
KESIMPULAN

            Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan:
·         Guru yang cerdas memiliki karakteristik salah satu diantaranya ialah kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik. Dengan menjalin interaksi komunikasi yang baik dengan peserta didik dapat membuat informasi tersampaikan dengan mudah
·         Guru yang efektif adalah guru yang tidak hanya bertumpu pada satu trategi dalam mengajar namun memiliki berbagai strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
·         Kualitas guru yang baik diantaranya adalah memiliki keyakinan diri sendiri, memiliki kesabaran, teguh memberikan dorongan dan kesedian untuk membantu peserta didik mencapai prestasi


BAB V
SARAN

Memperoleh pendidikan adalah sesuatu yang berhak diterima oleh setiap orang. Dimana pun dan kapan pun. Tidak ada batasan usia seseorang dalam memperoleh pembelajaran. Pembelajaran yang didapatkan pastilah berasal dari seseorang yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi dalam proses pembelajaran.
Diharapkan bahwa pengajar/guru memiliki strategi pembelajaran yang baik, sehingga proses belajar mengajar akan berjalan dengan efektif. Karena dengan memiliki strategi pembelajaran yang baik akan mudah bagi guru untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran.
Sebaiknya juga pendidikan tidak hanya sebatas pada kurikulum atau juga sebatas pada penilaian akademik saja. Melainkan banyak hal lain yang dapat dilihat dari seorang peserta didik, misalnya kemampuan lain yang dimiliki dalam bidang seni musik, ataupun tari.


DAFTAR PUSTAKA

Sudarwan denim, (2010) Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi, Bandung: Alfabeta

Guru Frustasi dan Guru yang Baik



1.      Sifat Guru Frustasi
Di banyak Negara profesi guru sangat dihormati. Namun demikian, dari sisi pandang guru sendiri, penyandang profesi ini tidak lupu dari belenggu permasalahan, karena mereka menghadapi aneka tantangan.
Ini berarti bahwa masih ada guru yang belum secara sungguh-sungguh menjalankan tugas-tugas profesionalnya dalam suasana yang menyenangkan. Hal ini dapat mengundang frustasi di kalangan siswa. Cirri-ciri yang menyebabkan siswanya frustasi akibat kinerja burukguru ketika melaksanakan proses pembelajaran.
a.       Pandangan negatif terhadap kegiatan mengajar atau pekerjaan mereka
b.    Sibuk bekerja dan kurangnya varietas dalam kegiatan kelas. Siswa merasa terganggu oleh tugas-tugas yang tidak membangun keterampilan atau pengetahuan baru bagi mereka
c. Kecongkakan. Siswa jengkel terhadap guru yang meremehkan, menghina atu merendahkan mereka
d.      Kurangnya pengetahuan. Guru yang mengajar langsung dari buku memunculkan frustasi siswa karena mereka sering tidak mampu menjawab pertanyaan secara lebih rinci dari apa yang diberikan dalam buku teks
e.       Tidak mengenal banyak tentang siswa
f.       Keengganan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa
g.    Apati. Siswa melaporkan bahwa beberapa guru tidak peduli dengan siswa-siswa mereka, kelas mereka atau kegiatan dalam kelas.
2.      Guru yang Baik
Semua guru harus baik dimata siswanya. Banyak orang yang tahu bahwa guru yang memiliki pengetahuan yang luar biasa, namun sebagian gagal berkomunikasi secara baik dengansiswanya. Guru semacam ini di atas kertas penguasaannya di bidang mata pelajaran sangat hebat, tapi membuat siswa bosan atau frustasi ketika menerima pelajaran darinya.
Banyak orang, termasuk siswa mengakui bahwa mengajar yang baik sering kali terlalu terkait dengan pengetahuan dan keterampilan dibandingkandengan sikap terhadap siswa, materi yang diajarkan dan pekerjaan itu sendiri. Guru yang baik bercirikan:
a.       Memiliki kesadaran tujuan
b.      Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
c.       Mentoleransi ambiguitas
d.      Menunjukkan kemauan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
e.       Merasa tidak nyaman jika kurang mengetahui
f.       Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
g.      Belajar dari berbagai model
h.      Menikmati pekerjaan dan siswa mereka

3.      Kualitas Guru yang Baik
Semua guru harus menjadi guru yang baik. Kalau ada yangmengatakan bahwa “salah satu tujuan terbesar saya adalah menjadi seorang guru”, orang itu sangat potensial menjadi guru yang baik. Orang seperti itu biasanya memiliki misi untuk memperoleh pengalaman hidup melalui mengajar orang lain.
a.      Confidence
Guru yang baik tetap memiliki kepercayaan diri, meski sesekali merasakan kemunduran. Guru yang baik menghadapi semua situasi dan waktu yang bisa saja olehnya dianggap sebagai kemunduran. Seorang murid adakalnya bersikap kurang menyenangkan, terutama anak-anak remaja.
Ada juga guru yang gugup ketika mengajar, guru yang lainnya malu-malu dan hanya setengah berkomitmen untuk mata pelajaran mereka
b.      Patience
Guru terbaik bisa membantu siswa yang menagalami gangguan mental. Bukan berarti merekaharu, tetapi mereka begitu sabar, meski mungkin bukan lagi menjadi tugas utamanya. Guru yang terbaik adalah merekayang terus bersedia menjelaskan, mengetahui, dan akirnya menerima bahwa hal itu masuk akal
c.       True compassion for their students
Memiliki rasa kasih sayangsejati pada siswanya. Guru yang terbaik peduli dengan siswa mereka sebagaiindividu dan ingin membantunya, guru yang baik bersedia berbicara kepada semua siswa dan guru-guru yang lain, jika perlu.
d.      Understanding
Guru yang baik memiliki pemahaman yangbenar prima tentang bagaimana mengajar. Mereka tidak memiliki teknik yang kaku dan bersikeras menggunakannya seingga hal itu membantu kelancaran dan kemudahan siswa belajar.
e.       The ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way
Tidak semua siswa dapat menyerap materi pelajaran seperti diajarkan oleh setiap guru secara sama cepat. Guru harus memberi perlakuan yang berbeda untuk siswa yang berbeda. Guru yang baik tidak menggunakan satu cara untuk satu bahasan yang disajikan.
f.        Dedication to excellence
Guru yang baik memiliki dedikasi dan menginginkan capaian yang terbaik dari siwa-siswanya dan dari diri mereka sendiri, mereka tidak puas dengan nilai siswanya yang kecil, melainkan mengabdikan diri untuk secara penuh menuju kemampuan siswa untuk unggul
g.      Unwavering support
Guru terbaik tahu bahwa setiap siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik jika mereka memiliki guru yang tepat. Mereka mendorong siswa yang frustasi untuk berprestasi dan memberikanm keyakinan besar kepada siswanya, bahwa dia bisa memahami materi pelajaran dengan baik.
h.      Willingness to help student achieve
Guru terbaik adalah mereka yang tidak secar otomatis “berhenti mengajar” ketika bel berbunyi
i.        Pride in student’s accomplishments
Guru terbaik sangatbangga dengan siswanya yang mendapatkan nilai yang baik atau memperoleh kehormatan dari masyarakat. Mereka tersenyum dan memberitahu siswanya dan masyarakat, bahwa dia melakukan pekerjaan yang baik demi anak didiknya
j.        Passion for life
Guru terbaik tidak hanya tertarik pada bidang tugasnya, melainkan juga mereka bersemangat tentang hal itu. Guru terbaik juga bersemangat tentang hal lainnya. Mereka adalah manusia biasa, tetapi selalu ada alasan untuk membuat siswa terus maju.

Sabtu, 05 April 2014

Laporan Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Pedagogi

Kelompok 8 :
101301069 Zuhrati Desiana
101301088 Aprilia Windy
101301094 Ade Yunika
101301119 Efrianty Shaila

LAPORAN PROSES PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEDAGOGI

I.     Latar Belakang Rancangan Pembelajaran

Menurut Montessori (Hurlock, 1978) anak usia 3-6 tahun adalah anak yang sedang berada dalam periode sensitif atau masa peka, yaitu suatu periode di mana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang dan diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Menurut Hurlock (dalam  Sujiono  dan Sujiono, 2005) usia  3-5 tahun merupakan masa bermain. Karya seni menguntungkan semua aspek perkembangan anak. Saat anak menggambar, melukis, dan membuat potongan kertas, mereka bereksperimen dengan warna, garis, bentuk, dan ukuran. Anak-anak menggunakan cat, bahan-bahan, dan kapur untuk membuat pilihan, mencoba ide, rencana, dan eksperimen. Menurut Widarni (2008:3.12) para ahli teori perkembangan sependapat bahwa usia 0-6 tahun merupakan  the golden age (masa emas) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulang, perkembangan yang terjadi di masa awal cenderung permanen dan mempengaruhi sikap serta perilaku anak sepanjang hidupnya.

Oleh karena itu, kelompok memilih anak-anak usia empat tahun. Di mana masa ini adalah masa emas anak-anak dalam perkembangannya, baik itu dari segi perkembangan bahasa atau kognitifnya. Dan di masa ini juga, anak-anak melakukan eksperimen dalam hal bentuk dan mencari kata-kata baru yang belum mereka ketahui. Sehingga kelompok memilih tema ‘Bermain sambil Belajar’. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu bermain clay craft, bernyanyi bersama, story telling, berkenalan dengan jenis buah-buahan, mewarnai, dan menonton video alphabet.

Dalam proses pedagogis, kelompok menggunakan beberapa prinsip-prinsip pedagogis menurut Addine (2001) di antaranya adalah mengkombinasikan karakter kolektif dan saling terkaitnya satu sama lain antara subsistem aktivitas, komunikasi, dan kepribadian. Pada prinsip mengkombinasikan karakter kolektif, proses pedagogis ini terjadi pada konteks sekelompok orang yang dikumpulkan sesuai dengan kriteria yang berbeda dan mengadopsi karekteristik tertentu dimana setiap anggotanya memiliki kekhususan unik yang membedakan diri mereka dengan yang lain. Dan prinsip yang terakhir adalah saling terkait satu sama lain antara subsistem aktivitas, komunikasi, dan kepribadian. Contohnya, aspek kepribadian dibentuk serta dikembangkan atas aktivitas dan melalui proses komunikasi. Di mana kelompok meminta pada setiap anak untuk menceritakan aktivitasnya sehari-hari yang bertujuan untuk melatih keberanian anak untuk bercerita di depan orang lain.

Di sini kelompok memilih anak-anak yang berjumlah 3 orang. Kelompok mengajak anak-anak tersebut untuk ikut bergabung dengan kegiatan yang akan dilakukan kelompok dengan anak-anak melalui orangtuanya. Anak-anak tersebut ada yang sudah masuk ke sekolah dan ada yang belum. Satu orang anak yang kami ajak sudah masuk sekolah TK, sedangkan yang dua lagi belum masuk sekolah TK dan masih beraktivitas di rumah.

Kelompok akan melakukan kegiatan tersebut dengan jumlah pertemuan sebanyak tiga kali dengan durasi 60-75 menit setiap pertemuan. Kelompok melakukan kegiatan ini pada hari Rabu dan Jumat. Kelompok akan melakukan kegiatan ini di tempat yang sudah disediakan oleh salah satu orang tua dari peserta/anak-anak tersebut. Tempat tersebut berada di dalam ruangan yaitu in door. Ruang tersebut kira-kira 10 m x 5 m dan terdapt kipas angin, serta televisi. 

II.  Konsep Rancangan Pembelajaran
A.    Pembagian Sekuen Pembelajaran
1.      Pertemuan I
a.       Pendahuluan dan Perkenalan
-          Perkenalan anggota kelompok kepada anak-anak
Durasi : 5 menit
Tiap anggota memperkenalkan diri kepada anak-anak agar hubungan yang terjalin antara anak-anak dan anggota kelompok menjadi lebih dekat karena sudah saling mengenal.
-          Perkenalan tiap-tiap anak
Durasi : 10 menit
Setiap anak diminta untuk memperkenalkan dirinya dan menceritakan beberapa hal tentang dirinya, misalnya usia, sekolah (jika sudah sekolah), hobi, dan cita-cita anak. Hal ini bertujuan agar masing-masing anak serta kelompok saling mengenal dan mengetahui tentang anak tersebut. Dan juga untuk melatih verbal anak.
-          Bernyanyi bersama anak-anak
Durasi : 5 menit
Anggota kelompok akan mengajak anak-anak untuk menyanyikan satu atau dua buah lagu anak-anak yang diketahui oleh semuanya. Hal ini bertujuan untuk membuat suasana lebih santai dan anak-anak dapat lebih dekat dengan kelompok.
b.      Inti
-          Memperkenalkan jenis-jenis buah
Durasi : 10 menit
Anggota kelompok akan menunjukkan beberapa jenis buah-buahan yang sering dijumpai, seperti jeruk, tomat, pisang. Selain itu, kelompok juga akan menunjukkan beberapa gambar buah-buahan. Hal ini bertujuan untuk membuat anak-anak mengetahui nama buah-buahan yang sering dijumpai di sekitar kita.
-          Belajar mewarnai beberapa macam buah
Durasi : 20 menit
Anggota kelompok akan membagikan beberapa buah gambar buah-buahan dan meminta anak-anak untuk mewarnai gambar-gambar tersebut. Sebelum menggambar, anggota kelompok akan menanyakan kepada anak nama dari buah yang ada di gambar tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak telah mengetahui nama-nama buah yang telah diperkenalkan sebelumnya dan mengenalkan kepada anak-anak beberapa nama warna yang sesuai dengan buah yang ada di gambar. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk melatih motorik halus anak.
c.       Penutup
-          Makan buah bersama anak-anak
Durasi : 5 menit
Buah-buahan yang sebelumnya ditunjukkan kepada anak-anak untuk memperkenalkan nama buah-buahan, dibagikan kepada anak-anak dan dimakan bersama-sama. Hal ini bertujuan untuk membuat hubungan anak-anak dan kelompok semakin dekat lagi.
-          Penutupan kegiatan
Durasi : 5 menit
Kelompok memberitahukan kepada anak-anak mengenai jadwal pertemuan selanjutnya. Kelompok mengucapkan terima kasih kepada anak-anak karena mau berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kemudian memberi salam perpisahan kepada anak-anak sebelum kegiatan selesai. Setelah mengucapkan salam, kegiatan pada pertemuan pertama selesai.
2.      Pertemuan II
a.       Pendahuluan
-          Pembukaan kegiatan
Durasi : 5 menit
Anggota kelompok mengucapkan salam pembukaan dan menyapa anak-anak yang siap untuk mengikuti kegiatan.
-          Menceritakan tentang aktivitas yang dilakukan anak
Durasi : 10 menit
Anak-anak diminta untuk menceritakan aktivitas mereka di hari tersebut mulai dari bangun tidur hingga sampai ke lokasi kegiatan. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian anak-anak untuk bercerita di depan orang lain dan juga sebagai cara untuk membuat anak-anak dan kelompok lebih akrab lagi.
b.      Inti
-          Bermain clay craft
Durasi : 20 menit
Anak-anak akan dibagikan clay craft oleh anggota kelompok. Anak akan dikenalkan beberapa nama warna sesuai dengan warna clay craft tersebut sekaligus menambah pengetahuan mengenai nama-nama warna yang sudah diajarkan pada pertemuan pertama. Kemudian, anak juga akan diminta untuk membuat bentuk apapun yang mereka inginkan menggunakan clay craft masing-masing kemudian menjelaskan bentuk apa yang mereka buat. Hal ini bertujuan untuk mengasah motorik pada anak dan juga melatih keberanian dan kemampuan verbal anak. Bagi anak yang telah menjelaskan hasil karyanya akan diberikan reward berupa permen.
-          Story telling
Durasi : 15 menit
Anggota kelompok akan menceritakan sebuah dongeng/cerita rakyat kepada anak-anak.
-          Melakukan tanya jawab bersama anak-anak terkait dengan cerita yang telah disampaikan.
Durasi : 10 menit
Anggota kelompok akan memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan cerita yang telah diceritakan sebelumnya. Bagi anak yang dapat menjawab pertanyaan akan diberikan reward berupa permen.
c.       Penutup
-          Penutupan acara
Durasi : 5 menit
Kelompok memberitahukan kepada anak-anak mengenai jadwal pertemuan selanjutnya. Kelompok mengucapkan terima kasih kepada anak-anak karena masih berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kemudian memberi salam perpisahan kepada anak-anak sebelum kegiatan selesai. Setelah mengucapkan salam, kegiatan pada pertemuan ke dua selesai.
3.      Pertemuan III
a.       Pendahuluan
-          Pembukaan kegiatan
Durasi : 5 menit
Anggota kelompok mengucapkan salam pembukaan dan menyapa anak-anak yang siap untuk mengikuti kegiatan.
-          Menceritakan tentang aktivitas yang dilakukan anak
Durasi : 10 menit
Anak-anak diminta untuk menceritakan aktivitas mereka di hari tersebut mulai dari bangun tidur hingga sampai ke lokasi kegiatan. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian anak-anak untuk bercerita di depan orang lain dan juga sebagai cara untuk membuat anak-anak dan kelompok lebih akrab lagi.
b.      Inti
-          Story telling
Durasi : 15 menit
Anggota kelompok akan menceritakan sebuah dongeng/cerita rakyat yang berbeda dari cerita di pertemuan sebelumnya kepada anak-anak.
-          Melakukan tanya jawab bersama anak-anak terkait dengan cerita yang telah disampaikan
Durasi : 10 menit
Anggota kelompok akan memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan cerita yang telah diceritakan sebelumnya. Bagi anak yang dapat menjawab pertanyaan akan diberikan reward berupa permen.
-          Menampilkan video alphabeth
Durasi : 10 menit
Anggota kelompok akan menampilkan video tentang alphabeth kepada anak-anak. Setelah menampilkan video, anggota kelompok akan menuntun anak-anak untuk mengulang kembali lagu yang ada di video tersebut secara perlahan dan bersama-sama. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan huruf-huruf, sekaligus sebagai hiburan bagi anak-anak karena dilakukan sambil bernyanyi dan menonton video.
c.       Penutup
-          Bertanya tentang kesan kepada anak-anak
Durasi : 15 menit
Anggota kelompok akan menanyakan kepada masing-masing anak mengenai kesan yang dirasakan anak-anak dengan kegiatan bersama kelompok sejak pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir. Hal ini bertujuan untuk melatih verbal anak, memberikan kesempatan bagi anak untuk memberikan pendapatnya, dan sebagai feedback dari anak-anak bagi kelompok dari hasil kegiatan yang dilakukan kelompok.
-          Memberikan kenang-kenangan untuk anak-anak
Durasi : 5 menit
Kelompok membagikan kenang-kenangan berupa bingkisan sederhana sebagai ucapan terima kasih kelompok untuk anak-anak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.
-          Penutupan acara
Durasi : 5 menit
Kelompok mengucapkan terima kasih kepada anak-anak karena telah berpartisipasi dalam kegiatan ini selama tiga kali. Kemudian memberi salam perpisahan kepada anak-anak sebelum kegiatan selesai. Setelah mengucapkan salam dan saling bersalam-salaman antara kelompok dan anak-anak, dan kegiatan pada pertemuan ke tiga selesai.


B.     Pembagian Tugas Kelompok
1.      Pertemuan I
-Perkenalan anggota kelompok kepada anak-anak dan Perkenalan tiap-tiap anak : Aprilia Windy
- Bernyanyi bersama anak-anak : Ade Yunika
-Memperkenalkan jenis-jenis buah dan Belajar mewarnai beberapa macam buah : Efrianty Shaila, dua anggota kelompok lainnya bertugas membantu Shaila mengawasi anak-anak saat proses kegiatan berlangsung
-Makan buah bersama anak-anak : Ade Yunika
-Penutupan kegiatan : Aprilia Windy
-Observer : Zuhrati Desiana
2.      Pertemuan II
-Pembukaan kegiatan dan Menceritakan tentang aktivitas yang dilakukan anak : Zuhrati Desiana
-Bermain clay craft : Efrianty Shaila, dua anggota kelompok lainnya bertugas membantu Efrianty mengawasi anak-anak saat proses kegiatan berlangsung
-Story telling dan Melakukan tanya jawab bersama anak-anak terkait dengan cerita yang telah disampaikan : Aprilia Windy¸ dua anggota kelompok lainnya bertugas membantu Aprilia mengawasi anak-anak saat proses kegiatan berlangsung
-Penutupan acara : Zuhrati Desiana
-Observer : Ade Yunika
3.      Pertemuan III
-Pembukaan kegiatan dan Menceritakan tentang aktivitas yang dilakukan anak : Ade Yunika
-Story telling dan Melakukan tanya jawab bersama anak-anak terkait dengan cerita yang telah disampaikan : Zuhrati Desiana, dua anggota kelompok lainnya bertugas membantu Desi mengawasi anak-anak saat proses kegiatan berlangsung.
-Menampilkan video alphabeth : Efrianty Shaila, dua anggota kelompok lainnya bertugas membantu Shaila mengawasi anak-anak saat proses kegiatan berlangsung dan menjadi operator laptop.
-Bertanya tentang kesan kepada anak-anak : Ade Yunika
- Memberikan kenang-kenangan untuk anak-anak : Seluruh anggota kelompok
-Penutupan acara : Ade Yunika
-Observer : Aprilia Windy

C.    Alat Bantu yang Digunakan
1.      Pertemuan I
-          Gambar buah-buahan
-          Pensil warna/ Krayon
-          Kertas HVS bergambar buah-buahan
2.      Pertemuan II
-          Clay craft
-          Buku cerita dongeng/ cerita rakyat
3.      Pertemuan III
-          Buku cerita dongeng/ cerita rakyat
-          Laptop

III.    Proses Pembelajaran
A.    Skenario
1.      Pertemuan I

Pertemuan awal akan dibuka oleh Aprilia saat semua anak telah berkumpul di dalam ruangan yang sudah disepakati sebelumnya bersama para orang tua. Kegiatan akan dibuka dengan salam pembuka sebagai berikut :

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi adik-adik semuanya. Apa kabar? Sehat kan? Hari ini, kakak-kakak di sini akan mengajak kalian semua bermain dan belajar bersama-sama. Nah, sebelum kita mulai kegiatan kita, sebelumnya kakak akan memperkenalkan diri kakak dan teman-teman kakak ke kalian supaya kita semua saling mengenal. Setelah kami memperkenalkan diri, nanti gantian ya kakak minta kalian yang memperkenalkan diri kalian. Bisa ?”

Setelah kesepakatan dibuat, maka Aprilia akan memimpin sesi perkenalan tiap anggota kepada masing-masing anak. Setiap anggota kelompok yang disebutkan namanya oleh Aprilia akan memperkenalkan diri berupa nama panggilan untuk memudahkan anak untuk mengenal dan memanggil nama anggota kelompok.

Kemudian tiap anak diminta untuk memperkenalkan dirinya dengan berdiri di depan teman-temannya dengan menyebutkan nama, usia, sekolah, hobi, cita-cita, serta apapun yang ingin anak tersebut perkenalkan, misalnya jumlah saudara atau aktivitas yang dilakukannya sehari-hari. Aprilia akan mewakili kelompok untuk meminta tiap-tiap anak untuk memperkenalkan diri sebagai berikut :

Nah, sekarang giliran adik-adik ya yang memperkenalkan diri. Ayo coba mulai dari yang paling kanan kakak, ayo berdiri dan maju ke depan untuk menyebutkan nama, umur, atau apapun tentang diri kalian”.

Setelah acara perkenalan selesai, Ade akan mengajak seluruh anak untuk bernyanyi. Sebelumnya, Ade akan menanyakan terlebih dahulu lagu apa yang mereka ketahui. Misalnya lagu balonku atau pelangi. Apabila sudah ditemukan 2 buah lagu yang hendak dinyanyikan, Ade akan mulai bernyanyi diikuti oleh seluruh anak dan juga anggota kelompok untuk memeriahkan suasana.  Kegiatan selanjutnya setelah bernyanyi adalah memperkenalkan jenis buah-buahan yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari misalnya pisang, jeruk, apel, tomat, dan sebagainya. Efrianty selaku pemimpin kegiatan pada sesi ini akan membagikan selebaran yang bergambarkan beberapa bentuk buah-buahan dan juga beberapa jenis buah sebagai contoh langsung dari jenis buah yang akan diperkenalkan kepada anak-anak. Selain memperkenalkan nama buah, anak-anak juga akan diperkenalkan warna dari buah tersebut. Kemudian Efrianty akan menginstruksikan anak-anak untuk mewarnai gambar-gambar buah pada kertas yang telah dibagikan sebelumnya. Sebelum kegiatan mewarnai dimulai, Aprilia dan Ade akan membagikan krayon sebagai alat bantu mewarnai kepada setiap anak. Dan Efrianty akan memberikan instruksi sebagai berikut :

"Adik-adik sudah mendapatkan krayon kan ? Nah dengan krayon itu, sekarang adik-adik bisa mewarnai gambar buah-buahan tadi. Warnai buah-buahnya sesuai dengan warna buah tersebut. Nanti kalau bingung, kalian bisa tanya ke kakak ya. Ayo di mulai..”

Setelah semua anak selesai mewarnai, seluruh kertas akan dikumpulkan oleh anggota kelompok. Kemudian Ade akan mengajak anak-anak untuk makan buah-buahan yang tadi digunakan untuk mengenalkan jenis buah-buahan bersama seluruh anggota kelompok. Selama kegiatan ini, seluruh anggota kelompok akan membantu anak-anak untuk membuka kulit buah ataupun menyuapi anak-anak agar anggota kelompok dapat semakin akrab dengan anak. Setelah selesai makan buah-buahan, Aprilia akan memberitahukan kepada seluruh anak bahwa kegiatan di pertemuan pertama telah selesai dan memberitahukan tentang jadwal pertemuan selanjutnya. Kemudian kegiatan hari pertama ditutup dengan salam penutup.

2.      Pertemuan II
Ketika semua anak telah berkumpul, Zuhrati akan membuka kegiatan hari tersebut dengan salam pembuka dan meminta anak untuk menceritakan aktivitas yang mereka lakukan di hari tersebut.

"Assalamualaikum adik-adik semuanya, selamat pagi. Semuanya sehat kan? Akhirnya kita ketemu lagi. Masih ingat dengan kakak-kakak ini kan ? Nah hari ini, kami akan mengajak adik-adik semuanya untuk bermain dan belajar seperti kemarin. Tapi sebelumnya, kakak minta kalian satu persatu untuk menceritakan apa saja yang kalian lakukan hari ini. Kalau semuanya sudah bercerita, baru deh kita mulai untuk belajarnya lagi. Oke.. Ayo di mulai dari yang paling ujung dulu ayo sini maju ke samping kakak dan ceritakan di depan teman-temannya apa saja yang kamu lakukan hari ini..”

Selanjutnya, Efrianty akan membagikan clay craft kepada setiap anak dan mempersilakan mereka untuk membuat apapun yang mereka inginkan dengan menggunakan clay craft tersebut. Masing-masing anak akan didampingi oleh satu anggota kelompok yang bertugas untuk mengarahkan atau membantu anak dalam membentuk hal yang ingin dibuat. Setelahnya kegiatan dipimpin oleh Aprilia yaitu menceritakan sebuah dongeng tentang hewan dari sebuah buku dongeng yang telah disediakan oleh kelompok. Anak-anak akan diminta untuk duduk melingkar agar mempermudah mereka mendengar dan melihat gambar dari cerita yang dibacakan oleh Aprilia. Setelah kegiatan selesai, anak-anak akan diberikan kesempatan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh Aprilia mengenai cerita yang dibacakan sebelumnya. Bagi anak yang menjawab pertanyaan akan diberikan reward berupa makanan ringan untuk anak tersebut. Berikut ini instruksi yang disampaikan Aprilia kepada anak-anak pada saat sesi tanya jawab :

"Sekarang, kakak akan kasih beberapa pertanyaan tentang cerita yang tadi kakak bacain buat kalian. Siapa yang bisa jawab nanti tunjuk tangan ya. Yang berani menjawab nanti akan kami kasih hadiah. Jadi kalian harus menjawab supaya dapat hadiahnya. Pertanyaan yang kakak kasih ga akan susah. Kakak yakin kalian pasti bisa jawab. Oke kakak mulai ya, kalian siap-siap untuk tunjuk tangan..”

Setelah sesi tanya jawab dan pemberian reward selesai, Zuhrati memberitahukan kepada seluruh anak bahwa kegiatan di pertemuan hari tersebut telah selesai, dilanjutkan dengan pemberitahuan tentang jadwal pertemuan selanjutnya. Kegiatan hari kedua ditutup dengan salam penutup.

3.      Pertemuan III
Apabila semua anak telah berkumpul, sama seperti pertemuan sebelumnya, Ade akan membuka kegiatan hari tersebut dengan salam pembuka dan meminta anak untuk menceritakan aktivitas yang mereka lakukan di hari tersebut.

"Assalamualaikum adik-adik semuanya, selamat pagi. Semuanya sehat kan? Akhirnya kita ketemu lagi. Masih ingat dengan kakak-kakak ini kan ? Nah hari ini, kami akan mengajak adik-adik semuanya untuk bermain dan belajar seperti kemarin. Tapi sebelumnya, kakak minta kalian satu persatu untuk menceritakan apa saja yang kalian lakukan hari ini. Kalau semuanya sudah bercerita, baru deh kita mulai untuk belajarnya lagi. Oke.. Ayo di mulai dari yang paling ujung dulu ayo sini maju ke samping kakak dan ceritakan di depan teman-temannya apa saja yang kamu lakukan hari ini..”

Selanjutnya kegiatan dipimpin oleh Zuhrati yaitu menceritakan sebuah dongeng yag berbeda dari cerita sebelumnya tentang hewan. Anak-anak akan diminta untuk duduk melingkar agar mempermudah mereka mendengar dan melihat gambar dari cerita yang dibacakan oleh Zuhrati. Setelah kegiatan selesai, seperti pertemuan sebelumnya juga, anak-anak akan diberikan kesempatan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh Zuhrati mengenai cerita yang dibacakan sebelumnya. Bagi anak yang menjawab pertanyaan akan diberikan reward berupa makanan ringan untuk anak tersebut.

Kemudian, Efrianty akan memutarkan sebuah video mengenai huruf alphabeth. Zuhrati akan membantu Efrianty dalam memperkenalkan huruf-huruf kepada anak, sedangkan Ade akan menjadi operator laptop selama sesi ini berjalan. Setelah selesai, Ade akan menanyakan kesan-kesan tentang perasaan yang dirasakan semua anak dengan kegiatan yang kelompok lakukan selama beberapa hari ini, sebagai berikut :

"Nah, acara kita hari ini sudah selesai, sebelum kita pulang, kakak mau tanya ke kalian semua tentang belajar dan bermain kita. Ayo siapa yang mau ngomong, tunjuk tangannya. Siapa duluan yang bicara di depan. Kalian senang ga dengan kakak-kakak ? Suka ga dengan belajar sama kakak-kakak ? Kemarin kan kita udah mewarnai, udah baca cerita, udah dapat hadiah, udah main bentuk-bentuk lilin, tadi juga udah nonton kan, kalian senang ga ? Ayo siapa yang mau maju..”

Setelah mendengar semua kesan-kesan yang disampaikan seluruh anak, kelompok akan membagikan kenang-kenangan kepada masing-masing anak. Dan kegiatan ditutup oleh Ade dengan mengucapkan terima kasih kepada anak-anak yang telah menghabiskan beberapa waktu bersama kelompok untuk belajar dan bermain bersama. Di akhir kegiatan, Ade mengucapkan salam penutup dan saling bersalam-salaman antara kelompok dan anak-anak. Kegiatanpun selesai.

B.     Objek Observasi
1.      Pertemuan I
Ketika kelompok tiba di lokasi, terlihat sudah ada 1 orang anak yang datang bernama Abror. Abror masih tampak malu-malu saat kelompok mengajaknya berkenalan. Namun setelah mengajaknya berbicara beberapa kali, Abrorpun mulai mendekatkan jaraknya dengan kelompok dan mau diajak untuk berkenalan dan saling mengobrol. Sekitar 10 menit kemudian, 2 orang anak lainnya yaitu Fadhil dan Asya juga tiba di lokasi. Sama seperti Abror, Fadhil dan Asya awalnya juga masih malu-malu jika diajak untuk berkenalan maupun berbicara.

Karena seluruh anak telah tiba, maka kegiatanpun dimulai. Aprilia membuka kegiatan dengan salam dan perkenalan singkat dari masing-masing anggota kelompok kepada anak-anak. Kemudian Aprilia melanjutkan dengan meminta anak-anak untuk mengenalkan diri mereka satu persatu. Karena masih malu-malu, awalnya mereka hanya memperkenalkan nama saja. Harus ditanyakan terlebih dahulu, baru mereka mau menjawab pertanyaan tentang mereka. Misalnya tentang usia, atau kegiatan apa yang mereka lakukan. Saat Ade mengajak mereka bernyanyi, akhirnya diputuskan hanya lagu balonku yang dinyanyikan dan saat itu mulai tampak bahwa anak-anak sudah cukup nyaman dengan kelompok. Hal ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak duduk antara anak dan anggota kelompok. Awalnya mereka duduk agak jauh dari anggota kelompok namun lama kelamaan jaraknya semakin dekat bahkan Fadhil sempat bersandar dengan Ade. Dari semua anak, Fadhilpun tampak lebih mudah akrab dan banyak bicara dibandingkan Abror dan Asya.

Saat kelompok berbicara, anak-anak juga telah melakukan kontak mata ketika mendengarkan instruksi ataupun penjelasan yang disampaikan. Anak-anak juga antusias dalam menyebutkan nama-nama buah yang ditunjukkan oleh Efrianty. Suara mereka keras saat menyebutkan nama-nama buah. Ketika mewarnai, Asya terlihat kalem sehingga Ade beberapa mulai mengajaknya berkomunikasi dengan menanyakan beberapa pertanyaan berkaitan dengan warna dan gambar. Fadhil lebih banyak berbicara saat mewarnai, menjelaskan warna apa saja yang diinginkannya untuk gambar-gambar tersebut. Misalnya warna daun hijau, warna apel merah. Abror juga banyak berbicara, dia didampingi oleh Efrianty dan sesekali tampak Efrianty membantunya menjelaskan nama-nama warna. Saat mendengarkan penjelasan, Efrianty menunjukkan warna di krayon dan Abror memperhatikannya dan melanjutkan kembali kegiatan mewarnainya.

Karena waktu untuk mewarnai cukup lama, kegiatan makan bersama tidak dilaksanakan. Aprilia langsung menutup kegiatan dengan bertanya apakah masih mau datang di pertemuan selanjutnya untuk belajar dan bermain bersama. Mereka serempak menjawab iya. Dan Aprilpun memberitahukan jadwal selanjutnya. Mengucapkan terima kasih atas kedatangan anak-anak, mengucapkan salam penutup, dan kegiatan di pertemuan pertamapun berakhir.

2.      Pertemuan II
Pada pertemuan kedua, anak-anak yang menjadi peserta sudah mulai mengenal kami. Sehingga mereka tidak begitu malu-malu seperti saat pertama jumpa. Pada saat pembukaan yang dilakukan oleh Zuhrati, anak-anak tersebut sudah duduk rapi dan bersiap mendengarkan. Saat memulainya, Zuhrati menggunakan kata-kata tepat dan kalimat yang pas. Misalnya seperti, ‘Selamat siang adik-adik. Apakah adik-adik sudah pada makan siang? Kontak mata yang dibangun oleh Zuhrati sudah cukup bagus namun ada beberapa adik-adik yang tidak terjalin kontak matanya dengan Zuhrati saat Zuhrati berbicara.

Pada saat bermainan clay craft yang dibawakan oleh Efrianty, ia mulai membangun kontak mata dengan anak-anak tersebut. Namun, tidak semua anak bisa ia jangkau. Sehingga, dua teman yang lain seperti Zuhrati dan Aprilia membantunya untuk menangani anak-anak tersebut. Apalagi saat menjelaskan bentuk yang akan dibuat, anak-anak tidak semuanya fokus dan memperhatikan ke depan. Sehingga, Efrianty mengarahkan adik-adik itu untuk mengikuti arahan yang dibantu oleh dua orang lainnya. Pada saat berbicara, pemilihan kata-kata cukup bagus namun terkadang tidak mengikuti tata bahasa Indonesia yang sesuai dengan EyD. Misalnya seperti, ‘Adik buat apa?’. Penggunaan body language lumayan bagus. Misalnya seperti, mimik wajah yang diperlihatkan. Anak-anak itu begitu antusias saat bermain clay craft. Hal ini terlihat saat anak-anak tersebut membuat kreasi sendiri-sendiri. Awalnya susah meminta anak-anak itu untuk fokus dan mengikuti arahan dari depan. Karena, mereka mencoba bermain dengan kreasi sendiri. Namun, setelah diajak untuk membuat hal yang mereka sukai, mereka langsung antusias dan mengikuti arahan di depan. Namun, tidak semua anak mengikuti arahan tersebut, sehingga Efrianty mendekati salah seorang anak untuk mengikuti arahan yang dibuatnya. Di antara mereka, ada yang membuat robot-robotan, pesawat, huruf, buah, dan sebagainya.

Pada saat story telling, anak tidak terlalu semangat dan antusias. Anak-anak tersebut mulai bosan. Sehingga, anak-anak diajak untuk melihat gambar yang ada di buku cerita terlebih dahulu untuk membuat mereka tertarik. Setelah diperlihatkan gambar oleh Aprilia , mereka pun mau mendengarkan cerita. Dipertengahan story telling, anak-anak terlihat bosan. Dan Aprilia tidak bisa menjangkau semua anak-anak tersebut untuk mendengarkan. Sehingga, Zuhrati mencoba untuk membujuk salah seorang anak yang sudah tidak mengikuti lagi kegiatan tersebut. Pada saat menceritakan tersebut, Aprilia tidak menggunakan bahasa yang ada di buku cerita, ia menggunakan bahasa sendiri dan membuat semenarik mungkin dan setepat mungkin membuat ekspresi yang pas dan intonasi suara yang pas. Untuk anak yang masih mendengarkan, anak tersebut sudah tidak sabar dengan kelanjutan ceritanya dan selalu mengatakan, ‘terus kak’. Saat sesi tanya jawab, anak tersebutlah yang paling banyak menjawab pertanyaan, sedangkan yang tidak terlalu menyimak hanya menjawab namun beberapa kali jawabannya salah.

Tibalah saat penutupan, Zuhrati mulai melakukan penutupan dengan mengajak anak-anak tersebut menceritakan tentang kegiatan yang mereka lakukan hari ini. Dan meminta setiap anak untuk menceritakannya. Pada saat menceritakan, anak-anak ada yang bisa menceritakan dan ada yang tidak. Dan pada saat penutupan tersebut, banyak tepuk tangan yang dilakukan untuk memberikan mereka semangat untuk terus belajar. Dan mengatakan, ‘bagus atau pintar’, untuk membuat mereka tetap semangat walau ada yang tidak bisa menceritakan sampai selesai kegiatan yang dilakukannya hari ini. Dan setelah itu, anak-anak mendapatkan reward untuk dibawa pulang.

3.      Pertemuan III
Pada pertemuan ketiga, anak-anak yang menjadi peserta sudah menegur kami terlebih dahulu. Saat pembukaan yang dilakukan oleh Ade , anak-anak sudah duduk rapi tidak sabar mengikuti kegiatan yang akan dilakukan. Dalam pemilihan kata-kata, Ade lumayan tepat dalam pemilihan kata-katanya dan kalimat yang digunakan juga dimengerti oleh anak-anak. Tangan dan badan Ade ikut digerakkan saat ia mulai menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini. Dan saat bertanya kepada adik-adik, aktivitas apa yang sudah mereka lakukan sebelum datang.

Pada story telling yang dibawakan oleh Zuhrati, anak-anak antusias untuk mendengarkan. Tetapi, anak-anak tidak terlalu fokus dan anak-anak mengajak berbicara kakak-kakak yang lain. Dan kakak-kakak yang lain, mulai mengarahkan anak-anak tersebut untuk mendengarkan ceritanya. Dikarenakan anak-anak sudah mulai tidak mau mendengarkan, Zuhrati mulai mengganti cara berceritanya. Ia bercerita dengan menunjukkan gambar dan menceritakannya melalui gambar dan menggunakan bahasa sendiri, yang membuat anak-anak kembali mendengarkan cerita tersebut. Dan setelah cerita selesai, Zuhrati mengajukan kepada anak-anak untuk menjawab pertanyaan tersebut dan yang menjawab paling banyak mendapat banyak reward lebih banyak. Pada saat itu, anak-anak mulai antusias menjawab dan rebutan menjawab, yang awalnya malu-malu untuk menjawab pertanyaan.

Setelah story telling, dilanjutkan dengan menampilkan video alphabeth kepada anak-anak yang dibawakan oleh Efrianty. Pada awalnya, anak-anak antusias melihat, mendengar, dan mengucapkannya. Namun, ditengah-tengah video tersebut ada salah satu anak yang sudah bosan dan tidak mau melihat, mendengarkan, dan mengucapkannya. Anak tersebut melakukan aktivitas yang lain, yang membuatnya tidak bosan. Sehingga, Ade mencoba untuk membujukkan. Dikarenakan ada salah satu anak yang tidak mau mengikuti arahan, sehingga Efrianty mengubah cara belajarnya. Efrianty mencoba mengenalkan alphabeth sambil bermain dengan clay craft. Berdasarkan bentuk huruf yang dibuat dari lilin tersebut, anak-anak kembali mau belajar walau membuat mereka juga ikut membuat huruf tersebut. Pemilihan kata-kata yang digunakan sudah cukup tepat.

Pada saat penutupan, Ade meminta anak-anak tersebut untuk menceritakan apa yang mereka rasakan selama mengikuti kegiatan ini. Seperti salah seorang anak yang mengatakan,’senang’, saat melakukan kegiatan-kegiatan ini. Saat itu, Ade Yunika tidak bisa menjangkau mata semua anak-anak tersebut dan ketika ada salah seorang anak mengajaknya berbicara, Ade Yunika tidak dengar sehingga ia tidak membalas perbincangan anak tersebut. Sehingga, anak tersebut merajuk dan meminta untuk pulang. Efrianty dan Zuhrati coba membujuk adik itu untuk tidak pulang. Tapi anak tersebut tetap meminta pulang, lalu Zuhrati mengatakan bahwa nanti akan diberikan hadiah lagi. Anak tersebut mau dan kembali duduk bersama dengan teman-temannya yang lain.

Setelah selesai menyampaikan kesan-kesannya, Ade membagikan hadiah sebagai kenang-kenangan ke anak-anak tersebut. Dan kami berpoto bersama dengan anak-anak tersebut. Setelah selesai bagi-bagi hadiah, kami membubarkan kegiatan. Namun anak yang merajuk tadi, tidak ingin pulang. Dan kelompok mulai mencoba kembali untuk membujuk anak tersebut. Dan penutupan kami akhiri dengan salam-salaman.

IV.   Evaluasi
Pada saat pemberian materi, anak-anak sangat bersemangat mengikuti kegiatan yang kelompok berikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya respon yang diberikan saat kegiatan berlangsung. Di mana dalam kegiatan ini kelompok menggunakan strategi mengajar yang dapat digunakan oleh guru, namun kelompok hanya menggunakan tiga dari lima strategi yaitu sebagai berikut:
a.       Pelatihan dan pelatihan lanjut
Melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu dan memperkuat setiap kemajuan. 
Dalam kegiatan mengajar, kelompok memilih langkah-langkah dan kegiatan-kegiatan tertentu dengan mempertimbangkan kemampuan dan latar belakang pendidikan anak agar tujuan dari pembelajaran tersebut tersampaikan. Ada beberapa kegiatan yang saling berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga saling terkait dan membantu anak lebih memahami materi yang disampaikan dengan lebih mendalam lagi.
b.      Ceramah dan menjelaskan
Menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami,  mudah diproses, dan diingat.
Dalam menyampaikan pengajaran, kelompok memilih cara-cara penyampaian tertentu dengan menggunakan pemilihan kalimat yang mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh anak. Cara-cara yang digunakanpun bermacam-macam. Hal ini dimaksudkan untuk mempemudah anak dalam memproses informasi-informasi yang mereka dapatkan dalam bentuk yang mudah untuk mereka terima. Sehingga dengan strategi-strategi tertentu, informasi tersebut lebih mudah tersampaikan dan diingat oleh anak.
c.       Kelompok dan tim
Berbagi informasi, bekerja sama secara kooperatif pada pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi sikap, pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok. 
Kegiatan ini juga dikaitkan dengan teori mengenai pedagogi modern, di mana pedagogi modern/efektif menggabungkan alternatif strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual, memiliki keterhubungan dengan dunia yang lebih luas, lingkungan kelas yang kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapan pada semua pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana cara mengajar yang bervariasi.
Pada kegiatan memperkenalkan jenis buah-buahan, sebenarnya anak-anak sudah mengetahui beberapa jenis buah-buahan tetapi dengan kelompok memperkenal lebih banyak lagi, anak-anak semakin banyak mengenal jenis buah-buahan yang ada di lingkungan sekitarnya. Hal ini juga tampak pada saat memperkenalkan alphabeth dengan menampilkan video bentuk-bentuk alphabethanak-anak semakin bersemangat untuk mengenal alphabethJuga pada saat bermain clay craft, ada anak-anak yang membuat bentuk buah-buahan dan ada juga yang membuat bentuk alphabeth.
Di sini juga terlihat bahwa seni mengajar sangat diperlukan dalam kegiatan ini, karena sasaran yang diajarkan adalah anak-anak yang masih berumur 4-6 tahun, di mana mereka hanya dapat berpikir secara konkrit, sehingga kelompok dituntut harus mempunyai seni mengajar yang disesuaikan dan banyak melakukan improvisasi agar suasana tidak membosankan dan pentransformasian ilmu dapat berjalan dengan baik.