Senin, 21 Februari 2011

Upin & Ipin

Siapa yang tidak kenal tokoh upin ipin saat ini, dua bocah kembar yang botak, nakal, tapi juga sering membantu orang lain dengan tingkah polosnya. Upin dan Ipin adalah dua orang saudara kembar asal Melayu yang tinggal bersama kakak dan opah mereka dalam sebuah rumah di Kampung Durian Runtuh. Mereka kehilangan kedua-dua ibu bapa sewaktu mereka masih bayi. Kuburan orangtua mereka ditunjukkan dalam sebuah episode berjudul Hari Raya dan Istimewa Hari Ibu.
Upin lahir lima menit lebih awal dari Ipin dan oleh karena itu memandang serius peranannya sebagai kakaknya Ipin. Upin lebih pandai bersuara dan menjadi tokoh utama di balik perbuatan nakal yang dilakukan oleh mereka berdua. Ipin lebih periang dan pandai dalam pembelajaran dibandingkan dengan kakaknya dan gemar makan ayam goreng. Ipin juga cenderung sering mengulang satu kata menjadi tiga kali dalam satu kalimat, khususnya “Betul betul betul”.
Untuk membedakan saudara kembar yang berkepala botak ini, Upin memiliki sehelai rambut di kepalanya dan selalu memakai baju kuning yang tertulis huruf U. Sementara Ipin tidak memiliki rambut, memakai baju biru yang tertulis huruf I, dan selalu memakai kain merah pada lehernya. Upin ipin adalah serial televisi kartun dari Malaysia, yang ditayangkan setiap harinya dimana mereka dapat membuat para penonton terhibur dengan tingkah lakunya. Tokoh upin ipin ini sendiri adalah anak yang terkadang nakal dan sering sekali dimarahi oleh kak ros, kakaknya. Namun mereka juga sangat sayang kepada kakak dan neneknya, juga suka menolong orang lain.
Film ini sangat sederhana dan apa adanya. Dalam film ini kita diingatkan kembali dengan berbagai permainan tradisional, dengan permainan yang dulu pernah kita mainkan saat kita kecil. Seperti, bermain petak umpet, masak-masakan, bermain gundu dan lainnya, yang sekarang sudah sangat jarang kita jumpai untuk dimainkan oleh anak-anak. Kemajuan teknologi membuat anak-anak lebih memilih untuk bermain dengan permainan yang lebih canggih seperti komputer dan playstation. Mereka beranggapan itu lebih menarik dibanding dengan permainan tradisional yang sudak ketinggalan zaman. Bahkan anak SD sekarang pun telah memiliki handphone yang tidak kalah canggihnya dibanding dengan orang tua mereka. Serial upin ipin ini sebuah tontonan yang sangat menarik yang dapat memberikan pelajaran juga kepada anak-anak yang menyaksikannya apalagi jika ditemani oleh orang tua mereka, sehingga mereka dapat lebih dekat dengan orang tuanya. Dan orang tua juga dapat memberikan tanggapan yang baik kepada anaknya tentang film tersebut.
Dalam behind the scene serial upin ipin 3D diperlihatkan, betapa sulitnya membuat karakter setiap pemain dalam cerita ini. Butuh waktu yang lama, kesabaran, kedisiplinan, dan sebuah kreativitas untuk dapat merampungkan film ini. Seperti, pembuatan skrip, pengisian suara, ada juga yang mendesign gambar dengan komputer. Banyak hal-hal lucu juga yang ditampilkan dalam behind the scene cerita ini.
Behind the scene ini menunjukkan betapa bersemangat dan kreatifnya mereka dalam membuat cerita ini. Lantas kenapa kita juga tidak bisa kreatif seperti mereka.

1 komentar:

  1. begini saudari aprilia,
    di Indonesia itu dunia perfilman terutama kartun belum terlalu di perhatikan jadi wajar-wajar saja jika kita belum menciptakan kreasi yg seperti itu.
    bukannya kita tidak kreatif .
    paham?

    BalasHapus