Minggu, 16 September 2012

Pengalaman Pribadi


         Pengalaman ini terjadi saat masih bersekolah dulu. Saat itu saya akan dimasukkan ke sebuah tempat les bahasa inggris oleh orang tua saya, namun saya merasa belum siap untuk masuk kesana bertemu dengan orang-orang baru, belajar bahasa asing yang menurut saya bahasa tersebut sangat susah untuk dipahami. Tapi tetap saja saya harus masuk k bimbel tersebut. Di hari pertama les, akhirnya saya bertemu dengan teman satu kelas saya yang rata-rata lebih muda dari saya. Setelah sempat masuk beberapa kali saya pun mulai menyadari walau usia mereka lebih muda dari saya, tapi mereka lebih hebat dalam menguasai bahasa asing tersebut. 
          Mulai saat itu, saya berpikir kalau mereka saja yang lebih muda dari saya mampu memahami pelajaran bahasa inggris itu, kenapa saya tidak. Sejak saat itu sebelum tiba masuk les, saya selalu sempatkan untuk membuka buku, memahami materi yang akan dipelajari nantinya, mencari-cari arti dari bahasa yang tidak dimengerti sehingga akan mempermudah ketika les bahasa inggris di mulai.

         Berdasarkan teori belajar Watson, reaksi positif atau negatif dapat dikondisikan pada berbagai macam objek atau kejadian. Watson juga mendukung sebuah studi perilaku dengan alasan semua organisme menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui respon dan respon tertentu biasanya disebabkan oleh stimuli tertentu. Seperti, saya yang awalnya tidak menyukai bahasa inggris sehingga membuat saya b untuk menolak di les kan ketika bertemu dengan teman satu kelas dimana mereka terlihat sangat menyukai bahasa inggris dan reaksi positif yang mereka tunjukkan dengan saat pembelajaran dimulai memunculkan membuat saya merespon reaksi yang positif  juga pada diri saya dengan mulai tertarik, menyukai seperti halnya teman-teman yang lain dan menjauhkan dari reaksi emosional yang negatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar